POTENSI PENGEMBANGAN PERTANIAN
ORGANIK SEBAGAI SALAH SATU MODEL PERTANIAN TERPADU BERKELANJUTAN
Oleh
Prof. Dr. Ir. I Made
Sudantha, MS.
Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lahan Kering Universitas Mataram
ABSTRAK
Pertanian organik merupakan salah satu model
pertanian terpadu berkelanjutan berpotensi untuk dikembangkan baik pada lahan
basah maupun lahan kering di NTB. Beberapa komoditas prospektif yang dapat
dikembangkan dengan sistem pertanian organik di NTB antara
lain tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, tanaman rempah dan obat. Pertanian
organik dapat diimplementasikan melalui perbaikan pengharaan tanaman terpadu
dan pengelolaan hama dan penyakit terpadu (PHT) biointensif. (1) Pengharaan
tanaman terpadu merupakan rekayasa di
bidang tanah meliputi: (a) Teknologi daur ulang limbah pertanian menjadi pupuk
organik menggunakan mikrobia pengurai seperti bakteri Azospirillum, EM-4 dan jamur Trichoderma. Pupuk organik meliputi pupuk kandang, pupuk hijau dan
kompos. (b) Teknologi pupuk hayati yaitu merupakan inokulan berbahan aktif
organisme hidup yang
berfungsi untuk menambat
hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi
tanaman, seperti menggunakan bakteri Rhizobium,
jamur Mikoriza, jamur Trichoderma. (c) Keseimbangan pupuk anorganik, yaitu
pemberian pupuk anorganik pada porsi yang seimbang dengan pupuk organik. (2) Pengelolaan
PHT biointensif merupakan penerapan PHT dengan pendekatan ekologi yang lebih ditekankan pada kondisi yang
menguntungkan musuh alami dan merugikan OPT. Ada dua pilihan dalam pengelolaan
PHT biointensif, yaitu: (a) Proaktif dengan menerapkan rotasi tanaman dan
menciptakan habitat untuk organisme yang bermanfaat. (b) Reaktif dengan pelepasan agens pengendali hayati,
pengendalian mekanik dan fisik, dan penggunaan biopestisida atau pestisida biorasional yang berasal dari bahan alami dan mikrobia
yang mempunyai spektrum sempit dan aman terhadap lingkungan. Pestisida nabati
misalnya nimba, tuba, cengkeh.
Pestisida mikroba seperti bakteri Basillus
thuringiensis (Bt), jamur Beauveria bassiana
(Bb) dan Metarhizium anisopliae
(Ma) untuk pengendalian hama, jamur Trichoderma harzianum (Th) dan Gliocladium
virens (Gv) untuk pengendalian
patogen.
_________________________________________________
Kata kunci: Pertanian organik, pertanian
terpadu, PHT biointensif
Selengkapnya download Disini
No comments:
Post a Comment